Saya menulis surat ini mewakili segenap keluarga besar Gerakan Indonesia Mengajar dan semua
relawan yang pernah terlibat dalam gerakan ini untuk menegaskan apresiasi atas kesediaan Anda
menjadi sumber Inspirasi besok.
Anda telah menyatakan bersedia menjadi guru sehari, siap ambil cuti.
Empat tahun terakhir ini, kami di Indonesia Mengajar menyaksikan bahwa masih teramat banyak orang
–termasuk Anda- yang di hatinya mengakar rasa cinta pada Indonesia sehingga siap ikut repot-repot
bekerja untuk mendorong pendidikan republik ini.
Sejak di hari briefing yang lalu, pertemanan baru yang Anda jalin dengan sesama relawan termasuk
relawan panitia adalah modal besar gerakan pendidikan yang kita bangun. Karena kami percaya bahwa
interaksi yang terjalin di antara orang-orang yang bekerja karena ketulusan, tanpa iming-iming tertentu,
adalah interaksi yang akan membangun kepercayaan diri kita sebagai masyarakat sipil. Bukti nyata
bahwa kita bisa mengorganisasi diri dengan baik dan tulus untuk ikut menciptakan dampak.
Satu-satunya iming-iming yang kita harapkan adalah: Indonesia masa depan yang bebas dari hal-hal
konyol, yang bebas dari semua bentuk ketidakadilan.
Seperti Pak Anies Baswedan pernah sampaikan pada briefing Kelas Inspirasi terdahulu, “Profesi bisa lain,
sektor boleh beda tapi cinta kita kepada bangsa ini sama-sama dalam, tulus dan sepenuh hati. Itulah
kesamaan identitas kita semua. Itulah kesamaan para pengajar Kelas Inspirasi ini. Cinta bangsa itulah
yang membawa Anda pilih ambil bagian, ikut mewarnai masa depan.”
Besok saat Anda hadir di sekolah, sampaikanlah pesan baik dengan sepenuh hati. Ceritakan dengan
sungguh-sungguh pengalaman Anda dalam meraih keberhasilan. Mari sampaikan kepada anak-anak itu
bahwa integritas, kompetensi, kerja keras, dan ketangguhan adalah paduan yang akan menjadi kekuatan
dan bekal berharga dalam kehidupan mereka.
Lalu izinkan mereka bermimpi karena gambaran pengalaman Anda. Izinkan mata mereka berbinar
mendengar cerita Anda. Izinkan mereka berimajinasi dan menaruhnya, tinggi. Agar mereka bisa selalu
mengingatnya sebagai pemacu diri di masa depan.
Semoga suatu saat kelak, anak-anak itu bisa bercerita bahwa mereka bisa menjadi diri mereka saat itu,
salah satunya karena dulu pernah ada kakak sebangsanya yang hadir di depan kelas untuk
menumbuhkan Inspirasi yang masih mereka simpan di dalam kepala dan hatinya.
Besok, sapalah penjaga, guru-guru, kepala sekolah, dan semua yang berperan di sekolah yang Anda
datangi. Anda akan datang sebagai teman untuk juga ikut belajar dari mereka: orang-orang yang setiap
hari sesungguhnya sedang menopang pendidikan negara ini.
Dari mereka, mari kita alami potret pendidikan lebih dekat dan hangat. Jika biasanya kita membaca atau
mendengar berita tentang pendidikan di koran atau televisi, maka besok Anda akan ikut terlibat sebagai
pelaku yang berhadapan langsung dengan anak-anak di depan kelas mereka, dan menjadi teman dari
guru-guru di sana.
Melalui pengalaman mengajar besok, Anda dan teman-teman relawan lain bisa berkata pada diri sendiri
bahwa Anda bukan bagian dari orang-orang yang menggerogoti bangsa ini! Anda dan semua guru SD itu
adalah bagian yang mau ikut repot-repot untuk terlibat mempersiapkan Indonesia masa depan dengan
menemani anak-anak dan mananam bibit inspirasi yang bisa tumbuh amat besar melampaui yang
mampu kita bayangkan.
Selamat menjadi pewarna potret masa depan Indonesia. Karena di depan kelas besok, setiap detik yang
bergulir, setiap kata yang terucap, dan setiap inspirasi yang terpancar, adalah pewarna untuk lapis
generasi masa depan Indonesia kita.
Sekali lagi, selamat bertugas, selamat menginspirasi!
Jabat erat,
Rahmat Danu Andika
Manager of Public Engagement Division
Indonesia Mengajar